Selasa, 29 April 2014

Biografi Pavel Nedved



Pavel Nedvěd

Pavel Nedvěd
Pavel Nedvěd.jpg
Nedvěd bermain untuk Republik Ceko pada 2006
Informasi pribadi
Tanggal lahir
30 Agustus 1972 (umur 41)
Tempat lahir
Tinggi
1.77 m (5 ft 10 in)
Posisi bermain
Karier senior*
Tahun
Tim
Tampil
(Gol)
1991–1992
19
(3)
1992–1996
97
(23)
1996–2001
138
(33)
2001–2009
247
(51)
Total

501
(110)
Tim nasional
1992–1993
7
(0)
1994–2006
91
(18)
Prestasi[tampilkan]
Pavel Nedvěd
Lahir 30 Agustus 1972 umur 41 tahun) adalah seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Republik Ceko, yang bermain sebagai gelandang. Ia adalah salah satu pemain Ceko paling sukses, memenangi berbagai piala bersama Lazio dan Juventus, termasuk edisi terakhir Piala Winners. Nedvěd adalah pemain kunci tim nasional sepak bola Republik Ceko yang mencapai partai final Euro 1996, di mana ia menarik perhatian internasional dan akhirnya menyandang ban kapten. Tersohor karena ketangguhan dan kemampuan mengolah bola yang baik, disertai tembakan yang bertenaga dan kemampuan mencetak gol, Nedvěd dijuluki Furia Ceca oleh suporter Italia dan meriam Ceko oleh pers berbahasa Inggris.
Memenangi penghargaan Ballon d'Or pada 2003, Nedvěd menjadi pemain Ceko kedua yang menerima penghargaan ini, dan yang pertama sejak pembubaran Cekoslowakia. Ia juga merupakan penerima penghargaan Golden Foot yang kedua pada 2004. Sepanjang karirnya Nedvěd telah memenangi berbagai penghargaan, seperti Pemain Ceko Terbaik Tahun Ini empat kali dan menerima Bola Emas enam kali. Nedvěd pensiun setelah berakhirnya musim 2008–09, setelah 19 tahun sebagai pemain profesional. Ia bermain 501 kali di level klub dan mencetak 110 gol. Di level internasional, ia 91 kali membela negaranya dan mencetak 18 gol.

Karier junior

Lahir di sebuah kota kecil bernama Cheb dan dibesarkan di kota tetangga Skalná, Nedvěd memulai karirnya di negara asalnya. Sebagai seorang penggemar sepak bola sejak kecil, Nedvěd mulai bermain untuk tim di dekat rumahnya, Tatran Skalna, pada tahun 1977, pada usia lima tahun. Ia kemudian pindah ke Rudá Hvězda Cheb pada tahun 1985, tetapi hanya satu musim bermain di sana sebelum pindah ke Skoda Plzeň, klubnya untuk lima tahun ke depan. Nedvěd mulai bermain untuk Dukla Praha pada 1991, tetapi hanya bermain selama satu musim sebelum bergabung dengan rival sekota Dukla, Sparta Praha, pada 1992. Bersama Sparta, Nedvěd memenangi satu Liga Pertama Cekoslowakia, dua Liga Gambrinus dan satu Piala Ceko. Penampilannya di Euro 1996, termasuk satu gol di laga fase gurp melawan Italia, mulai melambungkan namanya. Meskipun diketahui telah mencapai persetujuan lisan dengan PSV Eindhoven,[  Nedvěd akhirnya angkat kaki dari Sparta menuju klub Serie A Italia, Lazio pada 1996.

Juventus

Selama lima musim bersama Lazio, Nedvěd dihubung-hubungkan dengan berbagai klub seperti Manchester United dan Chelsea, namun akhirnya memilih untuk bergabung dengan Juventus pada tahun 2001 dengan biaya €41 juta. Ia dipandang sebagai pengganti Zinedine Zidane, legenda Perancis yang pindah ke Real Madrid pada musim panas yang sama.  Nedvěd bermain secara rutin di skuat Juventus yang memenangi scudetto pada musim 2001–02 dan 2002–03. Nedvěd berperan krusial dalam kemenangan juara liga Juventus pada 2003, namun ia juga merupakan sosok yang kontroversial. Ia keluar dari Asosiasi Pesepakbola Italia sebagai bentuk protes pembatasan pemain non-Uni Eropa di Serie A, mengingat negara asalnya belum menjadi anggota UE sampai 2004. Nedvěd turut membawa Juventus ke final Liga Champions UEFA 2003 melawan Milan, tetapi ia tak dapat bermain di final karena terkena akumulasi kartu setelah menerima kartu kuning karena melakukan pelanggaran terhadap gelandang Real Madrid, Steve McManaman di semifinal.
Pada Desember 2003, Nedvěd terpilih sebagai "Pesepakbola Terbaik Dunia Tahun Ini" versi World Soccer. Pada bulan yang sama, ia memenangi Ballon d'Or, mengungguli para pesaing lain seperti Thierry Henry dan Paolo Maldini, menjadi pemain Ceko kedua yang memenanginya setelah Josef Masopust pada 1962. Ia memenangi penghormatan lain di negara asalnya pada 2004 ketika terpilih sebagai pemenang Bola Emas yang dianugerahkan para jrunalis sepak bola di Republik Ceko untuk kali kelima dalam tujuh tahun.
Musim 2004–05 merupakan masa sulit untuknya, karena harus beristirahat selama dua bulan karena cedera lutut dan kepala. Situasi ini membuatnya mengancam akan pensiun dari sepak bola pada April 2005.  Meskipun Juventus mengakhiri musim dengan menggondol gelar juara liga dan mengulanginya kembali musim berikutnya, gelar-gelar ini dicabut karena skandal calciopoli, dimana Juventus dihukum karena terbukti terlibat dalam skandal pengaturan skor. Skandal ini menyebabkan Juventus didegradasi ke Serie B meskipun merupakan pemuncak klasemen akhir, dan banyak pemain bintang seperti Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram meninggalkan klub, dan masa depan mereka yang tersis tak jelas. Setelah Piala Dunia, Nedvěd membantah rumor kepergiannya dengan menegaskan kembali komitmennya untuk membantu Juventus kembali ke divisi teratas.  Meskipun begitu, satu musim di Serie B tampaknya tak terlalu baik untuknya. Ia dilarang bermain selama lima pertandingan setelahh menerima kartu merah pada laga kontra Genoa pada Desember 2006, yang membuatnya kembali mengancam untuk pensiun. Namun, ia akhirnya tetap bersama Juventus sampai akhir musim, mencetak sebelas gol untuk membantu Si Nyonya Tua menjuarai Serie B 2006–07.

Pada musim 2007–08, Juventus kembali bermain di Serie A. Ia kembali rutin bermain untuk Bianconeri, menjadi pilihan utama untuk posisi sayap kiri dan mencetak dua gol sepanjang musim tersebut. Tetapi, ia tak pernah lepas dari kontroversi. Nedvěd dikecam pada November 2007 setelah tekelnya mematahkan fibula gelandang Inter Milan, Luis Figo. Pada April 2008, Nedvěd menghabiskan semalam di rumah sakit setelah terkena gegar otak karena berbenturan dengan Roberto Guana dalam laga kontra Palermo.
Nedvěd mencetak gol perdana Juventus di musim 2008–09 di laga yang berakhir seri 1-1 di Stadion Artemio Franchi, kandang Fiorentina. Ia juga mencetak dwigol ke gawang Bologna dalam kemenangan tandang 2-1 pada Oktober 2008. Pada 26 Februari 2009, Nedvěd mengumumkan bahwa ia akan pensiun di akhir musim. Ia menyatakan pengunduran dirinya bukanlah karena "alasan finansial", tetapi untuk lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarganya. Pada 10 Maret 2009, Nedvěd dicadangkan karena cedera setelah bermain selama 12 menit dalam laga putaran kedua 16 besar Liga Champions melawan Chelsea. Juventus akhirnya kalah agregat 3-2. Ia pensiun di akhir musim, mendapat kehormatan untuk mengenakan ban kapten di laga terakhirnya melawan mantan timnya Lazio dan membantu proses terciptanya gol Vincenzo Iaquinta, yang berkesudahan 2-0 untuk kemenangan Juventus.

Softskill G-H

G.Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Tujuan Instruksional Umum :   Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan y...